Kata Guru Wali Kelas juga susah ngontrolnya, karena ia sudah tidak berada di sekolah, ini PR orang tua murid

 Kriminal, Nasional

Banyuwangi, matapost.com.

Ribuan anak sekolah tingkat SD, SMP sampai dengan SMA yang laki-laki menghidap penyakit perokok berat, Bayuwangi, Jawa Timur, selasa (16/09).

Pihak pemerintah kab Banyuwangi (Pemkab) dan orang tua harus mengawasi anak yang di bawah umur untuk tidak merokok.

Bisa membahayakan kesehatan, otak, karena asap perokok untuk di bawah umur, mengidap intentitis.

Sering nekat dan tak punya pritungan, ini akan berpengaruh pada logika berpikir anak.

“Kami mibtak pafa Pemkab Banyuwangi agar anak di bawah umur agar di selamatkan”, katanya Dr. Agip sebagai aktivis Pendidikan di jakarta.

Ia nilai Pemkab Banyuwangi kurang tangani anak di bawah umur, tak cukup kepala sekolah dan orang tua  ini harus penangani kasus kenalalan anak.

Melihat ketatapan undang-undardasar 1946, tentang anak’anak tanggung jawab pemerintah.

“Bahai cara tanggung jawab anak itu sudah di atur oleh UUD 1945, mendapat pendidikan dan kesejahteraan anak di atur oleh negara”, ujarnya.

Menurut Orang Jarnian (45) sulit ngontor anaknya, terjadinya di luar pengarangan rumah tinggal.

“Ini perlu semua lapisan madyarakay terutamah pemetintah setidaknya ada perhatian Pemkab Bayuwangi”, tutirnya.

Lanjut seorang Guru Walikelad IX, memang di luar sekolah juga agak susah memantau murid.

“Kalau masih di sekolah bisa kita kedapatan merokok akan di kenakan sanksi”, ujarnya Bu Dian.

Minggu lalu, anak kedapatan berkelahi saja, sampai kita panggil orang tuanya.

(Feri / Desi)

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan