PETI ILEGAL DISUMBAR MAKAN KORBAN LAGI DUGAAN DI BEKINGI APARAT.

 Daerah, Hukum

Padang, matapost.com

PETi,Penambangan emas tanpa ijin di Pasaman Sumatra Barat makan korban lagi. Kamis 25,9,25 Aparat penegak hukum di duga tutup mata karna sudah dapat jatah bulanan, kamis (25/09).

Kali ini korban AS menjadi korban ketamakan para penambanh ilegaal.

Ketika awak media menelusuri Tragedi kembali mengintai aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pasaman.

Seorang penambang berinisial AS meregang nyawa setelah tertimpa runtuhan batu di lokasi PETI Kenagarian Cubadak Barat Kejorongan Bandar Padang Pembangunan, Lanai Hilir, Kecamatan Duo Koto, pada 17 September 2025 lalu.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, aktivitas PETI di lokasi tersebut diduga melibatkan pemilik alat berat bernama Rambe, dengan Uam sebagai pengelola lapangan.

Mirisnya, peristiwa tragis yang merenggut nyawa itu seolah ditutup-tutupi, seakan korban hanyalah angka yang tak penting dalam bisnis emas haramnya

Kematian AS menjadi bukti nyata bahwa PETI bukan hanya perusak lingkungan dan ancaman ekologis, tetapi juga mesin maut yang terus mengintai para pekerja di lapangan.

Para pekerja tanpa standar keamanan, tanpa pengawasan, tanpa rasa tanggung jawab!
Masyarakat setempat mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum setempat

khususnya Kapolsek Duo Koto, yang dinilai tutup mata terhadap aktivitas ilegal ini.
Tak heran, desakan agar Kapolda Sumbar segera mencopot Kapolsek Duo Koto semakin menguat.

Gagal menertibkan PETI sama saja membiarkan warga menjadi korban berikutnya.

“Nyawa manusia seakan tak ada nilainya di mata para cukong emas ilegal.

Pemerintah dan aparat harusnya hadir, bukan malah absen,” ungkap salah seorang warga dengan nada geram.

Ironis, di tengah gencarnya kampanye pelestarian lingkungan, aktivitas PETI justru semakin marak di Pasaman.

Dari hulu hingga hilir, rakusnya tambang emas ilegal kian menggerus hutan, mencemari sungai, dan kini mengorbankan manusia.

Hingga berita ini diterbitkan, Kapolsek Duo Koto belum memberikan keterangan resmi, sementara tim media masih menelusuri titik-titik lain yang diduga menjadi sarang PETI di Kabupaten Pasaman.

Satu nyawa sudah melayang. Pertanyaannya berapa lagi korban yang harus jatuh sebelum aparat benar-benar bertindak.

Bahkan awak media yang intivigasi selalu mendapat perlawanan dari pereman yang di duga di bek up aparat di belakangnya.

Intimidasi awak media selalu berhadapan denga ora g irang yang membekingin peti di tengah hutan belantara,

(Matapost.com)

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan