Di Jembatan Kedaung Kota Tangerang yang mega ini ada penunggunya, mereka malam-malam tertentu munculnya

 Cerpen, Mestik, News

Tangerang Kota, Matapost

Menurut Cerita dari masyarakat Di kedaung Kota Tangerang, Banten, Jembatan ini katanya pada malam tertentu, di sini ada wanita dan bersama pasangannya bermain-main. Ini katanya bertepatan pada malam jumat klimon.

Dulu, sebelum jembatan Kedaung ini belum di bangun, tentu setiap tahun lintasan penyebrangan lebak wangi ke sebrang Kedaung meminta korban setiap tahunnya.

Penghuninya malam datang malam-malam tertentu saja. Tetapi mereka tidak menganggu warga, sejak ada jembatan ini yang di bangun oleh pemerintah propinsi banten ini, musibah-musih meninggal di kali ini mulai beransur-ansur. Untuk musibah sudah mulai berkurang, bisa jadi lantara, jembatan ini sudah mulai rami.

Menurut Abah Sami’un ini (60) mengatakan, dulu memang sebelum ada jembatan. Bahkan setiap tahunnya pasti ada korban. Yang jatuh dari penyebrangan dengan eratan. Yang mancding dan pencari pasir, itu semua setiap tahunnya pasti ada saja yang meninggal dunia. Ada sekitar tahun 1990, bahkan disini ada penampakan buaya.

Lalu sekarang buaya itu juga lagi tampaknya saat malam-malam tertentu saja. “Apalagi adanya pedagang di ruas jembatan ini, tampak keanehan juga mulai berkurang”, katanya Abah Sami’un

Lanjut ia katakan, sekitar tahun 1980 ini masih sepih, bahwa ada eretan ini akan menjadi makan kami. “Jangan-jangan eretan ini menggau kami, kata Abah, tidak menggu kalian, manusia sama seperti kalian mencari makan, jangan di ganggu”, katanya abah mendapatkan pirasat dan menyamar seperti tamu datang ketempat abah

Menurut Cerita warga yasmin (40) mengatakan, memang dulu di jembatan ini juga sering banyak kejadian, eretan yang koplak, orang mancing meninggal, orang cari pasir juga perna meninggal di eretan ini.

“Kalau zaman tahun 1980, ini eretan juga belum ada. Tetapi bunyinya jangrik, burung dan cacing membuat kita takut, dan masih hutan sepanjang kali ini”, katanya Yasmin

“Memang cerita ini percaya atau tidak percaya, ini pasti ada kemungkinan mahluk-mahluk tuhan itu pasti ada”, kata Ust. Jamaludin, S.Ag.

Kita boleh percaya, bahwa maluk tuhan itu ada, tetapi mereka juga punya hidup, seperti manusia, itu juga sudah ada alamnya masing-masing. Kalau kita percaya itu salah satu iman, bagi kita tidak percaya bahwa iman kita kurang, tetapi tidak boleh menyakinkan.

Kata Ust Jamaludin, S.Ag, Hanyalah Tuhanlah satu-satunya kita bersembah diri dan meminta ampunan pertolongan kepada beliau.

Penulis : Henry/matapost/cerita mestik

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan