Kondisi Mahasiswa Korban semcdown polisi makin Memburuk sempat muntah.

 Daerah, Kriminal, News

Tigaraksa, matapost

MFA 21 tahun Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Serang, kembali dilarikan ke RS Ciputra. Informasi yang beredar, korban kekerasan aparat saat demo HUT ke-389 Kabupaten Tangerang ini, kondisinya makin memburuk.

Pundak, leher kayak enggak bisa digerakin. Sama kepala agak kliyengan (pusing). Sama tadi pagi tuh, sedikit muntah-muntah sama engab (sulit napas),” kata MFA, dalam rekaman yang diterima tim Media, Kamis (14/10/2021). Seperti diketahui, saat peringatan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang, MFA di semecdown salah satu anggota polri

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Serang, MFA (21) dilarikan lagi ke RS Ciputra. Informasi yang beredar, korban kekerasan aparat saat demo HUT ke-389 Kabupaten Tangerang ini, kondisinya memburuk. “Pundak, leher kayak enggak bisa digerakin. Sama kepala agak kliyengan (pusing). Sama tadi pagi tuh, sedikit muntah-muntah sama engab (sulit napas),” kata MFA, dalam rekaman yang diterima tim Media, Kamis (14/10/2021).

Seperti diketahui, saat peringatan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang, MFA bersama teman-temannya dari Himata menggelar aksi unjuk rasa di depan Puspemkab Tangerang, pada Rabu 13 Oktober 2021. Aksi itu berlangsung ricuh dengan pembubaran oleh aparat. Nahas bagi MFA, dirinya ditangkap polisi berpakaian hitam. Tanpa perlawanan, dia ditarik polisi itu. Tangannya dipegang dari belakang dan tubuhnya dibanting ke aspal.

Setelah jatuh dengan punggung membentur aspal, MFA sempat tidak sadarkan diri. Lalu, seorang polisi berseragam coklat menendangnya sambil berjalan. Tidak lama berselang, MFA mengalami kejang-kejang diduga ayan. Dalam foto yang beredar, tampak MFA sedang terbaring lemah di kasur rumah sakit. Pada tangannya, tampak alat infus dengan selang. Saat dikonfirmasi ulang, MFA masih belum memberikan balasan.

MFA, Mahasiswa yang menjadi korban kekerasan saat melakukan aksi demonstrasi di kawasan Puspemkab Tangerang akan menjalani general check up di Ciputra Hospital, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

Saat ini MFA didampingi oleh orang tuanya Saat di jenguk Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolres Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro. Kondisi MFA sendiri dikabarkan memburuk dan sempat mengeluhkan adanya pusing dibagian kepala, dan nyeri dibagian tengkuk juga pundak.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, MFA saat ini harus menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut untuk mempersiapkan diri menjalani general check up.

“Dia harus rawat inap untuk persiapan general check up. Nanti akan jalani pemeriksaan, salah satunya ada cek darah juga. Ini untuk memastikan kondisinya,” jelas Zaki, Jumat (15/10/2021). Sebelum dibawa ke Ciputra Hospital, MFA juga sempat melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Harapan Mulya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Saat itu, hasil Rontgen MFA dinyatakan baik dan tidak ada retak atau patah tulang.

Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya, dr Effie Koesnandar, berdasarkan hasil pemeriksaan, nyeri atau pusing yang dialami mahasiswa MFA juga bisa disebabkan oleh komorbid atau penyakit penyerta yang dialaminya.

“Jadi ternyata MFA ini ada komorbidnya, dan sedang menjalani pengobatan juga. Dan gejala yang dirasanya kini sama dengan gejala komorbidnya. Tapi, untuk memastikan lebih jelas, kita minta untuk general check up,” jelasnya.

Selain itu, ditubuh MFA memang terdapat memar di bagian leher dan pundak, yang diduga itu muncul pasca kekerasan yang dialaminya oleh brigadir NP. Ada memar di lehernya, pundak juga, dan untuk memastikan secara detail, harus general check up,”.

Arfaiz/netty/mp

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan