Lalu, Lukas Enembe tidak banyak bicara, dan Gubernur Papua ditangkap KPK, lagi ketemu sama pihak kontraktor.

 Daerah, Hukum

Jakarta – matapost

Akhirnya selama kurun sekitar 10 bulan alot untuk menjadikan tersangka Lukas Enembe Gubenur Papua Barat, di tangkap.

“Sewaktu di tangkap sempat ngelak, ada apa, ada apa ini, kok ada penangkapan apa salah saya”, Lujas saat di tangkap KPK.

 Kata Puhak penyudik KPK akhirnya nanti jelaskan di Jakarta.

“Kami harap pak Gubenur ikut kami kejakarta, jèlaskan di kantor”, kata pihak penyudik KPK.

Lalu, Lukas Enembe tidak banyak bicara, dan Gubernur Papua ditangkap KPK, lagi ketemu sama pihak kontraktor.

Lukas langsung diterbangkan ke Jakarta.

Perihal penangkapan itu dibenarkan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

“Iya (diamankan),” ujar Irjen Mathius D Fakhiri saat dihubungi, Selasa (10/1/2023).

Sumber detikcom mengatakan Lukas diamankan tim penyidik KPK di Papua.

Lukas ditangkap di salah satu rumah makan di Papua.

Setelahnya, dia segera diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Sebelumnya, KPK resmi mengumumkan Lukas Enembe sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi.

Pemberian dan penerimaan hadiah atau janji pembangunan infrastruktur di Papua.

KPK juga menetapkan Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka sebagai tersangka.

“KPK melakukan penyelidikan dan berlanjut ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan mengumumkan tersangka Rijatono Lakka dan Lukas Enembe,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (5/1).

Dia mengatakan kasus ini bermula saat Rijatano Lakka mendirikan perusahaan TBP di bidang konstruksi pada 2016.

Namun, menurut Alex, Rijatano tak memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi.

“Untuk proyek konstruksi, perusahaan Tersangka RL diduga sama sekali tidak memiliki pengalaman

Karena sebelumnya adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi,” jelas dia.

Kemudian, pada 2019-2021, Rijatono diduga mengikuti lelang berbagai proyek infrastruktur di Papua.

Alexander mengatakan Rijatono diduga memberikan sejumlah uang sebelum proses lelang.

Agar perusahaannya bisa mendapat proyek.

“Adapun pihak-pihak yang ditemui Tersangka RL di antaranya Tersangka LE dan beberapa pejabat di Pemprov Papua,” ucapnya.

Alexander menduga Rijatono sepakat untuk memberikan fee 14 persen dari total nilai kontrak yang didapat setelah dikurangi pajak.

Suap itu diduga diberikan kepada Lukas Enembe dan beberapa pejabat.

Singkat cerita, Rijatono mendapat tiga paket proyek.

Deni / sni / henry / matapost

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan