Riau, matapost
Usaha tambang Galian C yang kini yang beroperasi di kelurahan air jamban ( RT – 007 – RW – 015 ) pas di kilo meter ( 5 ) Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Kamis Tanggal – 9/2 /2023, diduga kuat tidak mengantongi Surat Perizinan Pertambangan alias ilegal, Jumat (10/02).
Kegiatan penambangan Galian C yang telah merugikan masyarakat dan merusak lingkungan tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh Wartawan pengurus tambang galian C Atu tanah timbunan, mengatakan tepatnya di Kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis Bahwasanya yang punya lahan.
“Kami minta pada aparat terkait agar pihaknya, usaha galian C agar di tutup dan tidak ada koordinasi dengan masyarakat setempat”, kata Ali Bang tokoh masyarakat.
Menurut Ali, bahwa wartawan sempat datang ke lokasi mengabadikan berupa Poto dan video, ternyata dengan mudah dapat dijumpai sejumlah tempat penambangan Galian Tanah Timbunan, atau Galian C yang diduga ilegal,
“Dari pihak Aparat terkait seolah di biarin beroperasi tanpa mengantongi Perizinan resmi dari Pemerintah”, katanya.
Bahkan menurut Ali Bang warga setempat yang minta namanya tidak dipublikasikan, menyebutkan bahwa masyarakat Kecamatan Mandau untuk menyampaikan informasi Kepada Media ini dan keluhan mereka.
Namun hingga kini para penambang Galian C ilegal tersebut masih tetap beroperasi tanpa ada tindakan apa-pun dari pihak Aparat Penegak Hukum ( APH ) yang berwenang.
Berdasarkan informasi dan permintaan dari beberapa masyarakat Kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis provinsi Riau. dikutip Media mitramabes.com
Media ini langsung Ke Lapangan, lalu telah melakukan penelusuran ke lokasi yang dimaksudkan Di samping untuk memastikan berbagai isu yang berkembang, hal ini penting dilakukan dalam rangka mendapatkan informasi lapangan yang faktual, akurat, dan lengkap.
Mesin pengeruk atau ekskavator berdiri tegak mengobrak-abrik tanah penyangga Cagar Budaya.
Tak jauh terdapat dump truck bersiap mengangkut tanah uruk tinggi di kelurahan air jamban Kecamatan mandau, menjadi titik penambangan Galian C tanah timbunan yang diduga Ilegal itu.
Didua yang tidak mengantongi ijin atau memiliki izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikeluarkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau yang mempunyai legalitas.
Penambangan Galian C ini harus kembali diawasi karena seiring dampak lingkungan di sekitar perkampungan warga, Proses pengawalan perlu oleh aparat penegak hukum (APH).
Mempertimbangkan sebab beberapa galian masih tetap melakukan proses penggalian serta akibat aktivitas galian C , di kelurahan air jamban Kecamatan Manda kabupaten Bengkalis provinsi Riau.
Berkaitan dengan eksplorasi sumber daya Tanah Timbunan yang ditambang terus-menerus yang sudah berdampak pada berubahnya ekosistem lingkungan di lokasi penambangan.
Salah Satu warga Kecamatan Mandau berharap agar aparat segera melakukan tindakan dan menertibkan tambang galian C alias ilega.
“Kami berharap agar Polsek Mandau dan Polres Bengkalis serta instansi pemerintah daerah segera melakukan tindakan tegas terhadap bos-bos pemilik penambang Galian C yang diduga ilegal itu”, katanya Ali Bang.
Agar tidak ada opini negatif di masyarakat terhadap para pihak terkait.
Padahal menurut ketentuan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ditentukan bahwa setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 40 ayat (3), Pasal 48, Pasal 67 ayat (1), Pasal 74 ayat (1) atau ayat (5) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 10.000.000.000.- (sepuluh milyar rupiah).
Nahar / A. Hia / mata