Lampung, matapost
Ada sekitar sembilan orang yang ikut menjadi ketua PBNU Tingkat Nasional, Wakil Presiden juga ikut andil dalam pencalonan ketua PBNU Nasional, untuk memimpin KH yang lainnya, Pemilihan ketua PBNU di selenggarakan Di Lampung Bandar Lampung, kamis (23/12).
Pemilihan kali ini calon AHWA harus sejurang-kurang 3 tahun sebagai ketua tingkat Daerah. Untuk pemilihn ini ada tiga caram seperti, Cara Persiasip atau pendekatan, cara Suara terbuka dan cara pemilihan dengan suara terbanyak.
AHWA yang lama masanya sudah selesai kini ada pemilihan ketua KH. untuk memimpin PBNU harus sekurang-kurang perna menjabat menjadi ketua 3 tahun baru bisa ikut di AHW, di kutip antara
Sidang pleno Muktamar ke-34 NU telah menetapkan sembilan tim Ahlul Halii Wal Aqdi (AHWA) yang akan menentukan siapa kiai sepuh yang akan mengemban tugas sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026.
Sembilan AHWA itu yakni K.H. Dimyati Rais, K.H Mustofa Bisri, K.H Ma’ruf Amin, K.H Anwar Mansur, K.H. TG. Turmudzi, K.H Miftachul Akhyar, K.H Nurul Juda Jazuli, K.H Buya Ali Akbar Marbun, dan K.H Zainal Abidin.
Merujuk tata tertib Muktamar, pemilihan Rais Aam PBNU disepakati menggunakan sistem AHWA. Dengan model ini, Rais Aam akan dipilih oleh sembilan orang yang mendapat mandat PCNU dan PWNU menjadi AHWA. Model AHWA menitikberatkan pada pendekatan musyawarah mufakat.
Kata, pada AHWA yang telah masuk dalam sembilan itu akan rapat tersendiri dalam rangka menetapkan Rais Aam berikutnya,” ujar M. Nuh di Lampung, Kamis.
“Sedangkan penentuan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU diutamakan dengan cara mufakat, namun jika tidak menemui titik terang maka akan dilakukan pemungutan suara (voting).
Para calon akan memperebutkan dukungan dari pemilik suara, yakni PCNU, PCINU, PWNU, PBNU, dan badan otonom”, katanya M. Nuh Panitia penyelengara.
henry/netty/mp