Matapost, MADIUN
Program Bantuan Beasiswa Mahasiswa (BBM) terbukti membantu masyarakat kurang mampu. Tak heran, Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Pendidikan berupaya menambah kuota bantuan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Madiun Maidi saat Apel Penerima Bantuan Beasiswa Mahasiswa Kota Madiun di Balai Kota, Rabu (27/07/2022).
‘’Saat ini ada 731 mahasiswa yang dapat. Nanti kita tambah jadi 1.000,’’ kata wali kota.
Kuota 1.000 tersebut akan terus dipertahankan. Artinya, saat 250 mahasiswa angkatan pertama yang mendapat program ini lulus, akan ada 250 kuota pengganti untuk mahasiswa baru.
Wali kota menyebut dengan begitu ada ribuan mahasiswa kurang mampu yang terbantu program ini. Selain itu, sasaran program ini juga bagi mahasiswa yatim piatu.
‘’Tahun depan juga begitu. Setelah delapan tahun, berarti ada dua ribu mahasiswa yang telah kita bantu,’’ imbuhnya.
Wali kota menyebut program BBM memang dikhususkan untuk warga kurang mampu. Salah satunya, harus sudah masuk Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
Wali kota berharap BBM dapat memberikan kesempatan yang sama bagi warga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi.
‘’Kebodohan itu identik dengan kemiskinan. Makanya, untuk memutus rantai kemiskinan ini masyarakat harus berpendidikan tinggi.
Orang kurang mampu jangan dikasih uang, kasih dia pendidikan tinggi agar bisa mengangkat derajat keluarganya nanti,’’ terangnya.
Syarat untuk mendapat BBM ini memang harus dari keluarga kurang mampu. Harapannya, agar memberikan kesempatan yang sama seperti mereka dari keluarga mampu.
Program yang berjalan sejak 2019 tersebut sudah memberikan bantuan kepada 731 mahasiswa. Mereka mendapatkan Rp 6 juta setahun bagi yang berkuliah di wilayah eks karisidenan Madiun.
Sedang, mereka yang berkuliah di luar itu mendapatkan Rp 9 juta setahun.
markum / mp