Suyatno Koordimasi Bidang Kebijakan Publik, memprediksi bahwa PPKM level 4 adalah politik dan taktik untuk perang

 Ekonomi, News, Politik

Ketua Koordinasi Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Suyoto menyebutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 merupakan taktik perang melawan virus COVID-19.

Jakarta, matapost

Suyatno Koordimasi Bidang Kebijakan Publik, memprediksi bahwa PPKM level 4 adalah politik dan taktik untuk perang. Ketua Koordinasi Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Suyoto menyebutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 merupakan taktik perang melawan virus COVID-19.

Sedangkan Kata Suyatno, yang di untungkan siapa, dan dirugikan pasti rakyat. Bukan memulihkan ekonomi masyarakat, sehingga bangkit dari kepurukan Ekonomi.

“NasDem pun tak mempermasalahkan keputusan pemerintah yang melanjutkan kebijakan PPKM level 4 hingga 9 Agustus 2021,” kata Suyoto dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa.

Namun, mantan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, itu memberikan catatan. PPKM harus tetap mengedepankan protokol kesehatan karena PPKM tanpa disiplin 3 M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3 T (tracing, testing, treatment), serta percepatan vaksinasi sama halnya dengan membiarkan seluruh rakyat berlama-lama di lorong gelap.

“PPKM level 4 harus disertai ketiganya, secara simultan di semua level pemerintahan,” jelasnya.

Suyoto meyakini masyarakat dan para pengusaha akan mendukung kebijakan tersebut. Asalkan, ada komunikasi yang jelas, terbuka, dan empatik.

Ia menegaskan tanpa dukungan semua pihak, perang melawan COVID-19 tidak akan selesai dalam waktu cepat. Ongkos ekonomi dan sosial dari PPKM akan tidak banyak bermakna jika taktik lainnya tidak simultan dilakukan.

“Jadi, kalau ada yang menggerutu dengan PPKM bisa jadi bukan karena tidak setuju melainkan keberatan karena harus mengeluarkan ongkos tanpa adanya sebuah kepastian usaha yang diyakini,” jelasnya.

Dia menyebutkan bagi seorang pengusaha rugi itu biasa, tapi ketidakjelasan gambaran adalah petaka. Riak-riak kegelisahan sosial akhir-akhir ini perlu dibaca sebagai harapan untuk mendapatkan sinar terang.

“Mari membangun cahaya terang di ujung lorong ini,” ajaknya.(Netty/henry/mp/ant)

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan