Perlu ada revisi : Penangkapan yang dilakukan di depan keluarga atau anak saya sendiri menurut saya tidak manusiawi

 Hukum, Kriminal

Jakarta. Matapost

Undang-undang Narkotika akan di revisi kembali, banyak korban dalam penangkapan melecehkan korban saat di tangkap.

UU Narkotika itu, banyak pihak penyedik salah mengartikan tentang cara penangkapan dan cara menindak lanjut perkara Narkotika.

“Banyak korban teraniaya oleh pihak hukum saat menyidik dan ada pelecehan dengan sengaja, agar tidak mengedepankan kemanusiaan”, katanya Belinda komisi III DPR-RI

Menurut Belinda Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Persaudaraan Korban NAPZA Indonesia (PKNI) terkait revisi UU Narkotika.

“Seharusnya UU Narkotika seharus ada uji kopentensi terlebih dahulu, sehingga penerapannya tidak ada pelecehan, ini Salah satu korban bercerita pengalamannya saat dia ditangkap”, katanya

Hal itu disampaikan salah satu korban narkoba yang juga Divisi Perempuan PKNI, Belinda, dalam RDPU di ruang rapat Komisi III DPR, gedung DPR/MPR, Senin (19/9/2022).

Belinda awalnya berbicara soal alasan PKNI memperjuangkan aspek gender masuk ke revisi UU Narkotika. dikutip detikNews.com

“Kenapa saya sangat memperjuangkan aspek gender untuk masuk di amendemen.

Revisi UU, karena banyak pasal-pasal yang memang alpa terhadap isu keperempuanan.

Khususnya perempuan pengguna NAPZA,” kata Belinda di depan para anggota Komisi III DPR RI.

Belinda menceritakan pengalamannya saat ditangkap ketika menggunakan narkoba 2 tahun lalu. Dia mengaku ditangkap saat berada di rumah.

“Saya memang baru 2 tahun lalu tertangkap, tertangkap tangan di rumah saya. Kemudian, saya berat sih sebenarnya saya ceritakan ini.

Sebenarnya mengembalikan crime scene memang berat karena traumanya belum selesai,” jelasnya.

Dia mengatakan diminta membuka baju di depan aparat penegak hukum.

Dia mengatakan saat itu tidak ada polisi wanita atau polwan yang ikut dalam penangkapan tersebut.

“Negara harusnya memberikan tindakan tegas pada aparat penegak hukum yang melakukan pelecehan atau kekerasan verbal serta psikis terhadap perempuan pengguna NAPZA.

Penangkapan yang dilakukan di depan keluarga atau anak saya sendiri menurut saya tidak manusiawi dan penangkapan yang tidak dilakukan oleh polwan atau polisi wanita, yang mana saya harus membuka.

Mengganti baju di depan mereka. Menurut saya, tidak adil bagi seorang perempuan pengguna NAPZA,” ujarnya sambil terisak.

Dadang / Deni / Jai / mp

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan