Zinah, tertangkap keduanya sedang bugil dengan psk. Perda no 7 dan 8 masuk kantong dulu

 Hukum, Kriminal, Post Metro

Tangerang kota, matapost

Peredikat Kota Aklakhul Kharimah belum pantas di sandang Pemerintah Kota Kata Tangerang. 2 oknum satpol PP ketangkap basah sedang bugil dengan pasangan masing masing di penginapan.

DPRD Kota Tangerang juga harus meninjau perda nomor 7 dan 8 yang pernah menjadi kontro Fersi di masyarakat Kota Tangerang.
Karna pernah menangkap istri guru yang baru pulang bekerja di restoran Jakarta Karna menunggu angkot arah Sepatan.

Kali ini Dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Tangerang mencoreng muka walikota Karna tertangkap basah tanpa busana di dalam kamar hotel bersama perempuan pekerja seks komersil (PSK).

Dua anggota Satpol PP itu ketahuan ada di dalam kamar saat digelar razia prostitusi di tempat kos dan hotel di Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Jumat (22/10/2021) malam lalu.

Kedua oknum anggota Satpol PP itu termasuk dalam 12 orang yang diamankan dalam razia itu.

Saat digerebek, keduanya didapati sudah tanpa busana bersama para perempuan PSK yang diduga dipesan melalui online.

Dari kamar tersebut diperoleh bukti alat kontrasepsi yang sudah digunakan.

Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kota Tangerang, Agapito De Araujo menjelaskan mengenai dua oknum Satpol PP yang tertangkap razia.

Menurut Agapito, keduanya sedang bertugas dan sedang dalam penyamaran.

Keenam orang tersebut, dua oknum anggota Satpol PP dan 4 perempuan diduga PSK itu termasuk dalam 12 orang yang diamankan Satpol PP Kota Tangerang dalam razia malam itu.

Sementara 6 orang lainnya diamankan dari kost-kostan di Jalan Kenanga, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

“Ada 4 orang perempuan sudah diamankan di sini. Ada barang bukti alat kontrasepsi banyak, dikamar itu,” ungkapnya kepada rri.co.id, Sabtu (23/10/2021).

Menurut Agapito, empat wanita yang terkena razia itu berusia rata-rata 18 tahun.

Berdasarkan pemeriksaan, empat perempuan open BO ini diketahui berpindah-pindah lokasi dalam beraksi.

Mereka mematok tarif sebesar Rp350 ribu untuk sekali kencan.

Mereka dari 2019, tapi pindah pindah. Tadi keterangan ada dari Apartenen Aeropolis, karena Aeropolis sering dilakukan operasi. Makanya mereka lari ke kost-kosan, untuk tarifnya Rp 350 satu kali main,” tuturnya.

Menanggapi terkait ada dua oknum Satpol PP diduga yang ikut terkena razia, Agapito menyebut mereka hanya sedang bertugas melakukan penyamaran.

Yang menjadi pertanyaan masyarakat ketika di temui Matapost.com. masa tugas negara harus menyamar berzinah. Kalau bener itu di lakukan anggota satpol PP. Berarti satpol PP melanggar Perda yang selama ini di gembar gemborkan tegakan perda No 7 dan 8. Ujar IW warga Neglasari.

Zul warga Sangiang juga memandang sini tanggapan atasan satpop PP yang tertangkap sedang berzinah. Orang zinah itu dosa besar ujar Zul, kalau atasanya melindungi berarti atasanya juga ikut menanggung dosanya. Mana ada tugas negara nyamar harus berzinah”, kalau di daerah saya sini Aceh itu satpol PP sudah di hukum cambuk ujar Zulianshyah.

Arfaiz Mp/deny/mp

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan