Kepala SMP Negeri 2 Makassar Klarifikasi Dugaan Pungli: “Hanya Miskomunikasi”.

 Kriminal, Pendidikan

Makassar, matapost.com

Dugaan praktik pungutan liar (pungli) di SMP Negeri 2 Makassar menuai sorotan publik dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan orang tua siswa, senin (04/08).

Menyikapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Makassar, Hj. Andi Muliati, S.Pd., M.Pd., memberikan klarifikasi resmi kepada media, Senin (4/8/2025).

Menurutnya, tudingan tersebut tidak berdasar dan terjadi akibat miskomunikasi antara orang tua siswa dan guru.

Ia menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah melakukan penjualan barang maupun melakukan pungutan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

“Kami ingin meluruskan, ini murni kesalahpahaman.

Sekolah hanya memberikan pelayanan, bukan menjual barang.

Namun, memang ada sebagian orang tua siswa yang secara sukarela mengumpulkan dana, terjadi sebelum dikeluarkannya surat edaran resmi,” ungkap Andi Muliati saat ditemui di ruang kerjanya.

Ia menambahkan bahwa sekolah berkomitmen untuk tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, bukan institusi komersial.

Terkait sumbangan atau partisipasi dari orang tua, pihak sekolah menyatakan selalu terbuka terhadap dialog dan musyawarah.

“Kami tidak pernah memaksa siapa pun.

Jika ada kegiatan yang membutuhkan dukungan orang tua, semuanya melalui musyawarah bersama.

Tidak boleh ada paksaan dalam bentuk apa pun,” tegasnya.

Pihaknya juga menyesalkan adanya penyebaran informasi yang belum dikonfirmasi dan dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap lembaga pendidikan yang ia pimpin.

“Kami berharap masyarakat, khususnya orang tua siswa, bisa melakukan klarifikasi langsung jika ada hal yang belum dipahami.

Jangan sampai asumsi berkembang menjadi fitnah yang merusak kepercayaan,” tambahnya.

Lebih jauh, Andi Muliati menjelaskan bahwa prioritas utama SMP Negeri 2 Makassar adalah menciptakan peserta didik yang unggul secara akademik dan berkarakter.

Sekolah terus berupaya menanamkan nilai-nilai akhlak, kedisiplinan, serta menghormati guru dan orang tua.

“Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang cerdas, beretika, dan memiliki akal sehat.

Itu bisa dicapai melalui kerja sama antara sekolah, guru, siswa, dan para orang tua,tutupnya

(Arifin sulsel)

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan