Sekarang pihak aparat berutal, yang bersenjatah menembak yang punya senjata,

 Kriminal

Malang, matapost.com

Sekarang pihak aparat berutal, yang bersenjatah menembak yang punya senjata, ini harus di hukum sesuai hukum ham.Bukan melindungi rakyat, malah jadi benggis.

Koordinator Advokasi YLBHI LBH Pos Malang Daniel Alexander Siagian menyesalkan tindakan Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata yang menginstruksikan anak buahnya menembak demonstran di depan halaman kantor mapolresta

Para demonstran di halaman Mapolresta Malang Kota pada 9 Maret 2021 malam menuntut pembebasan salah satu rekan mereka Harry Loho yang ditangkap karena merusak mobil polisi.

Menurut Daniel, ucapan yang dilontarkan oleh Kapolresta Malang Kota tersebut dinilai bisa mencederai pinsip-prinsip penegakan HAM.

“Saya khawatir wajah penegakan dan perlindungan HAM akan tercederai akibat ulah pejabat kepolisian di Malang, sipatnya tidak memiliki kasihan. kalau toh demostran silahkan jalur hukum, Ini akan berberdampak panjang,” ujarnya.

Daniel menambahkan, instruksi tersebut adalah diskriminasi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua. Seperti yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Malang Fhen Suhuniap mengatakan mahasiswa Papua berusaha masuk ke halaman Mapolresta Malang Kota.

Namun, ketika sudah mendekati halaman Mapolresta Malang Kota, petugas mencegat. Mereka disuruh membubarkan diri.

“Kami dikecam oleh Kapolresta, kamu mau aku tembak,” ujarnya. Fhen menambahkan, meski tidak bisa masuk, mahasiswa tetap menunggu rekannya dibebaskan. (dinal/arfaiz/mp/jpnn)

Author: 

Related Posts

Comments are closed.