BPOM menilai bahwa produksi obat herbal juga lebih baik komsumsi

 Nasional, News, Politik

Jakarta, matapost

Penny Kusumastuti Lukito Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan dan mendorong pada pelaku produksen obat agar melakukan pengembangan obat bahan alam atau jamu menjadi obat herbal terstandar dan fitofarmaka untuk memperkuat kemandirian Indonesia di bidang farmasi, rabu (13/10).

Menurut Penny, BPOM bersama lintas sektor terkait tentunya mempunyai komitmen yang sama untuk bisa berupaya untuk mendorong pengembangan bahan alam atau jamu obat tradisional.

Karena kata Penny, jika melakukan penaganan memproduksi herbal dan mengurangi zat kimia, maka dari itu BPOM menganjurkan yang lebih berdaya saing yang memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih baik untuk menjadi produk obat berbahan alam terstandar dan juga produk fitofarmaka,” kata Penny dalam Webinar Series Peluang Pengembangan Obat Bahan Alam menuju Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka Inovatif di Jakarta, Rabu.

“Cara Pengembangan obat herbal terstandar dan fitofarmaka juga ditujukan untuk mengisi kekosongan obat kimia yang belum tersedia atau juga merupakan terapi adjuvan atau tambahan terhadap standar terapi yang sudah ada”, katanya

Kata Penny, untuk itu, mempercepat proses penyembuhan, meningkatkan akses dan ketersediaan obat, serta memberikan alternatif dalam pengobatan di Tanah Air sehingga diharapkan bisa digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

BPOM akan terus membuka dialog dan siap bersinergi dengan lintas sektor mendukung dan berkontribusi secara konkrit dengan berbagai aktivitas bersama untuk melakukan inovasi untuk percepatan pengembangan dan pemanfaatan obat berbahan alam.

“Tidak tertutup kemungkinan mampu meningkatkan daya saing produk-produk yang belum tergarap oleh prodesen obat Nasional, ini perlu ada perhatian bagi para mempruduksi dan komsusi obat dalam Negeri”, katanya Penny.

(Netty/henry/mp/ant)

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan