Ekonomi Sampai Triwulan ke-III juga belum ada penentuan, hal ini tidak tertutup kemungkinan sektor pajak tidak bisa di pungut

 Ekonomi, Nasional, News

Jakarta, matapost

Margo Yuwono berharap bulan Semptember dan samap Desember 2021 akan datang, sudah masuk pada posisi Ekonomi sudah di ambang kehancuran. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan bahwa Indonesia sudah resmi keluar dari resesi ekonomi seiring realisasi pertumbuhan pada triwulan II-2021 mampu menyentuh level positif hingga 7,07 persen (yoy).


Melihat Prediksi Bulan September 2021 akan datang, ini ekonomi akab blank, “Secara teknis Indonesia sudah mengakhiri resesi karena resesi itu didefinisikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi minimal dua triwulan berturut-turut,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Margo menjelaskan dilihat secara teknis maka sebuah negara dikatakan masuk ke dalam situasi resesi apabila pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi minimal dua triwulan berturut-turut. Belum saja pemulihan Tenaga Kerja, Indutri Kecil dan menengah sudah di ambang ngap-ngap.

Menurut Margo, Apabila Ekonomi Sampai Triwulan ke-III juga belum ada penentuan, hal ini tidak tertutup kemungkinan sektor pajak tidak bisa di pungut, karena Pengusaha Lokal yang masih bertahan di Indonesia. Sedang Indutri interlokal sudah banyak yang pindah keluar.


“Indonesia telah masuk ke jurang resesi sejak triwulan III-2020 karena mengalami pertumbuhan negatif mulai triwulan II-2020 sampai triwulan I-2021 yaitu masing-masing sebesar minus 5,34 persen, minus 3,49 persen, minus 2,19 persen dan minus 0,74 persen”, katanya Margo.

Kontraksi ini terjadi sebagai akibat dari berbagai kebijakan pemerintah dalam rangka menekan eskalasi kasus COVID-19 baik melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kebijakan tersebut pada akhirnya menekan secara ketat mobilitas masyarakat sehingga menurunkan berbagai indikator penunjang pertumbuhan ekonomi termasuk konsumsi rumah tangga yang menyumbang 57,6 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

Di sisi lain, terdapat tren pembalikan pada berbagai indikator ekonomi Indonesia karena kinerja ekonomi terus memperlihatkan adanya kenaikan hingga akhirnya triwulan II-2021 tumbuh 7,07 persen (yoy) dan 3,31 persen (qtq). (Henry/susi/mp/ant)

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan