Jakarta, matapost
Amin Rais sebagai Ketua Majelis Dewan Syura Partai Ummat ini mengatakan, bahwa Jokowi sudah tak pantas menjadi politik, karena politiknya, sudah berakhir. Belum lama ini, di Kebayoran Jakarta.
Maksud berakhir politiknya itu, sudah menjabat 2 kali presiden, tak di perbolehkan mencalonkan kembali, kasi kesempatan pada orang lain.
Amien Rais turut mengomentari pernyataan Presiden Jokowi saat mengisi pidato di acara HUT Golkar di JIExpo Kemayoran yang minta “agar Golkar tidak boleh memilih capres secara sembrono, nah begitu,” kata Amien, pernyataan Jokowi itu sebenarnya diarahkan kepada dirinya sendiri.
Saya harap dan kami juga ingin meminta pada partai Golkar, saat menyakinkan pasangan harus di lihat babat dan bobotnya.
“Jangan sampai sembrono, ini berpolitik, untuk meneruskan untuk masa depan bangsa kedepannya, harus jelaskan bibit dan bobotnya”, ucapnya Amin Rais.
Mantan Ketua MPR RI itu bahkan merunut sejarah naiknya Jokowi dari hanya sebagai Wali Kota Solo, kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Lalu, kata Amin, terlalu cepat naik derajat hingga menduduki posisi sebagai Presiden RI hingga dua periode. Dikutip wartaekonomi
“Ketika saya mendengar pidato Pak Jokowi itu saya berpikir apakah Pak Jokowi sedang menepuk air didulang terpercik muka sendiri?” kata Amien Rais.
Amien menduga karir politik Jokowi itu sebenarnya sudah dipersiapkan, perjalanannya mulus karena ditunjang oleh mesin politik, finansial bahkan ada operasi intelijen.
“Saya langsung ingat betapa sebuah mesin politik dan mesin keuangan dan tentu ada operasi politik dan mungkin juga operasi intelijen yang dapat berhasil memoles.
Jokowi waktu itu yang hanya berdagang mebel dan pengusaha kayu sehingga lantas bisa menjadi Wali Kota Solo.
Belum selesai dengan periode kedua baru 2 tahun kemudian lari ke Jakarta ikut berkompetisil, dan berhasil menjadi Gubernur DKI,” tambahnya.
Tahun 2012 itu Pak Jokowi sudah jadi gubernur, mestinya itu sampai 2017. Tapi baru 2 tahun Pak Jokowi sudah ikut pemilihan presiden dan bisa menang,” terangnya.
Deni / har / Netty / matapost