Alvin Lim Klarifikasi Kasus Dugaan Penculikan anak kandungnya Tahun 2009.

 Hukum, Nasional, News

Jakarta, matapost

Ketua Pengurus LQ Indonesia Law Firm Alvin Lim mengklarifikasi kasus dugaan penculikan yang dituduhkan kepadanya. Kasus ini pernah diberitakan Tempo pada 20 Maret 2009.

Kasus dugaan penculikan anak kandung itu diproses Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya. Saat itu, polisi sempat menahan Alvin Lim, yang saat itu belum menjadi Advokat dengan tuduhan penculikan anak dan pencurian handphone.

Alvin Lim menceritakan, saat itu dirinya hanya datang mengambil anak kandungnya sendiri dengan membawa puluhan aparat kepolisian. Ia menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah memutuskan bahwa dirinya tidak terbukti melakukan pidana penculikan dan pencurian handphone.

Atas putusan tersebut, Alvin Lim dalam keterangan persnya menuding aparat Kepolisian Polda Metro Jaya tidak bergerak berdasarkan hukum, namun berdasarkan kepentingan tertentu.

“Sebagai polisi harusnya tahu hukum bahwa ayah kandung mengambil anak kandungnya, bukan pidana penculikan,” kata Alvin yang melayangkan hak jawab melalui surat untuk berita Sudah Sebulan Korban Penculikan Masih Belum Kembali pada Selasa 21 September 2021.

Alvin mengatakan oknum penyidik Polda Metro Jaya saat itu menambahkan Pasal 328 KUHP tentang penculikan dalam sangkaan, agar bisa melakukan penahanan terhadap dirinya.

Di Kejaksaan, Pasal 328 KUHP dibuang jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Jakarta Timur yang menangani kasus itu. JPU menyatakan jika tidak ada Pasal 328 KUHP.

Maka penahanan terhadap Alvin tidak bisa dilakukan. Sebab pasal lain yang dimasukkan dalam perkara itu, yakni Pasal 335 dan Pasal 167 KUHP memiliki ancaman penjara di bawah 1 tahun.

“Kalau hanya Pasal 335 dan Pasal 167 tidak memenuhi unsur objektif penahanan maka oleh oknum Polda Metro Jaya Jatanras dimasukkan pasal penculikan agar saya Alvin Lim dapat dilakukan penahanan,” kata dia.

Setelah 12 tahun kasus itu berlalu, Alvin Lim menuding penyidik Polda Metro Jaya tidak menjadi lebih baik dan semakin banyak oknum polisi yang diduga sering melakukan pemerasan terhadap korban.

Alivin Lim mengatakan”, penyidik bahkan melakukan jual beli perkara dan melakukan rekayasa hukum dan kasus. Salah satunya, lanjut Alvin, penanganan beberapa perkara dari LQ Indonesia Law Firm.

Ia mengklaim pihaknya banyak merekam bukti bahwa Polda Metro Jaya disinyalir telah menjadi sarang mafia hukum yang terbentuk secara TSM (Terstruktur. Sistematik dan Menyeluruh). Ia menuduh telah terjadi kejar setoran hasil pemerasan dan jual beli perkara dari bawah hingga atasan.

“Slogan Indonesia Maju, mau maju kemana? Kejayaan atau maju ke jurang kehancuran. Masyarakat tidak bersalah menjadi korban oknum polisi Polda Metro Jaya. Saya dan LQ tidak benci institusi kepolisian, namun kami kawatir dengan reputasi Korps Bhayangkara yang kami cintai ini,” kata dia.

Lebih lanjut, Alvin mengatakan dirinya sudah dua kali ditahan dan dipenjara di Polda Metro Jaya dan semua itu merupakan kriminalisasi. Ia mengatakan pada kasusnya yang terakhir, Mahkamah Agung memutuskan menolak tuntutan JPU dan tidak ada putusan bersalah kepada dirinya.

“Jadi, saya dipenjara tanpa dasar yang cukup. Saya tidak takut dipenjara, karena nyatanya jaman sekarang penjara adalah tempat orang yang mempunyai perbedaan pendapat dan menginginkan Indonesia menjadi lebih baik,” kata Alvin.

Alvin khawatir jika semua tudingannya itu benar dan tetap berjalan, maka anak cucunya akan menjadi korban oknum polisi. Ia meminta masyarakat membantu perjuangan LQ Indonesia Law Firm.

“Tolong masyarakat bantu suarakan perjuangan kami, kami rela berkorban namun jangan sampai sia-sia pengorbanan kami,” ucap Alvin.

Alvin menerangkan, setelah 12 tahun kasus dugaan penculikan itu, kini sang anak yang bernama Kate Victoria Lim telah tumbuh dewasa. Sang anak, kata Alvin, mengungkapkan keinginannya menjadi seorang pengacara.

“12 tahun Kate Victoria Lim saya urusi sendiri, ibunya tidak sekali pun pernah menengok dan peduli sama anaknya. Saya sekolahkan sesuai keinginanya bahkan dia sekarang mau menjadi seorang pengacara,” kata Alvin.

Alvin Lim menuding kriminalisasi yang dialaminya 12 tahun lalu telah membuat rumah tangganya hancur dan anaknya tidak diurus.

Sumber : LQ Indonesia/Arfaiz pimred MP.

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan